Ummu Mihjan : Petugas Kebersihan Masjid Nabi
Dia adalah seorang perempuan tua berkulit hitam yang miskin, biasa dipanggil dengan sebutan Ummu Mihjan. Dalam sebuah riwayat shahih, namanya tidak disebutkan, tetapi hanya dikatakan bahwa ia adalah penduduk Madinah.
Sebagai seorang muslimah, ia amat menyadari bahwa ia punya kewajiban untuk agama Allah dan masyarakat muslim, tetapi apa yang bisa dia lakukan oleh perempuan tua lagi miskin sepertinya? Ia tidak pesimis dan putus asa dengan keadaannya. Maka ia berinisiatif untuk menjaga kebersihan Masjid Nabi, menyapu serta membuang sampah dan kotoran, karena ia memahami bahwa masjid mempunyai peranan vital dalam Islam. Selain tempat beribadah menunaikan shalat berjamaah 5 waktu, masjid juga tempat Rasulullah menyampaikan wahyu dan pengajaran kepada para sahabat, tempat menjalin ukhuwah dan kasih sayang sesama muslim, serta tempat untuk bermusyawarah memecahkan masalah ummat dan strategi perang.
Karena itu, Ummu Mihjan tidak merasa rendah diri dengan apa yang dilakukannya, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pun senantiasa memberikan perhatian kepadanya. Ummu Mihjan meninggal dunia ketika hari sudah larut malam. Para sahabat membawa jenazahnya kepada Rasulullah tetapi beliau telah tidur, dan mereka tidak mau mengganggu tidur Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Akhirnya para sahabat menshalatkannya dan menguburkannya di pekuburan Baqi' tanpa dihadiri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kisah selanjutnya sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah : seorang wanita kulit hitam yang biasa menyapu di masjid meninggal dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam merasa kehilangan dan menanyakan kepada para sahabat, mereka menjawab bahwa ia sudah meninggal. Beliau bersabda; "Mengapa tidak kalian beritahukan kepadaku?",(mereka tidak memberitahukannya kepada Nabi) agaknya mereka menganggap sepele urusan itu, Rasulullah kemudian bersabda: "Tunjukkanlah padaku dimana kuburannya?", mereka pun menunjukkannya, lalu beliau menshalatkannya. Selesai shalat beliau bersabda: "Pekuburan ini penuh dengan kegelapan yang menimpa para penghuninya dan Allah menerangi mereka berkat shalatku" (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah mencurahkan rahmatNya kepada Ummu Mihjan, seorang wanita tua yang miskin dan lemah, namun beliau selalu berusaha mempersembahkan yang terbaik bagi Islam sekuat tenaganya. Beliau merupakan pelajaran bagi kaum muslim sepanjang masa agar tidak menganggap remeh suatu kebajikan walaupun sedikit.
Berbahagialah Ummu Mihjan yang selalu diperhatikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah mengecam para sahabat karena tidak diberitahukan perihal kematiannya kepada beliau, sehingga beliau tidak turut mengantarkan jenazahnya ke tempat peristirahatannya yang terakhir di dunia. Bahkan sikap beliau tidak berhenti hanya sampai di situ, beliau pun segera mendatangi kuburannya untuk menshalatkanya agar Allah menerangi kuburnya berkat shalat beliau itu. Ini semua karena Ummu Mihjan merupakan sosok yang selalu berusaha mempersembahkan yang terbaik kepada agama Allah meskipun dalam pandangan mata manusia hanyalah perkara remeh semata.
sebuah kisah yang memberikan pelajaran berharga
ReplyDelete